Oleh: Bintang_KPB_Kelas 10
Prolog
Selama beberapa hari ini saya masih mengikuti masa pengenalan di KPB kelas 10, dalam beberapa hari ke belakang saya belajar untuk mengenal diri saya lebih lanjut, dari karakter, emosi dan minat saya sendiri. Saya sebenarnya tertarik ke beberapa minat, minat yang paling saya dalami adalah dalam bidang ilustrasi, tetapi lebih difokuskan dalam menggambar hewan “anthropomorphic”, yaitu “furry”, dilanjut dengan minat kedua saya dalam membuat desktop wallpaper dengan aset model 3D dan kebetulan saya juga menemukan minat baru dalam pertukangan kayu.
Menggambar, saya awalnya hanya menggunakan kegiatan menggambar sebagai media penghilang bosan sebelum saya masuk ke jenjang SMP. Hingga pada kelas 1 SMP saya mulai mencoba mendalami bidang tersebut, berawal setelah mengenali bahwa salah satu teman di kelas memiliki projek kecil dalam membuat sebuah permainan digital, saya pun menggambar beberapa objek, dari menggambar orang, bangunan, dilanjut juga dengan senjata api. Tetapi yang paling saya sukai untuk digambar adalah senjata api, dikarenakan desain dan sejarah masing senjata, saya juga mulai bereksperimen dengan membuat desain saya sendiri. Kenyataannya minat gambar ini hanya bertahan untuk sementara, dikarenakan salah satu teman saya harus pergi, maka sejak hari itu saya berhenti untuk menggambar dalam beberapa bulan, dalam beberapa bulan tersebut saya hanya berusaha untuk mencari inspirasi gambar. Hingga memasuki semester kedua di K-7, saya mulai ditugaskan untuk membuat ilustrasi buku dongeng, dilanjut saya meminta untuk membuat cover buku dongeng tersebut.
Pada masuknya kelas 8 di SMP, saya baru menemukan satu objek gambar yang paling menarik, hal ini hanya berawal saat saya membuka sebuah website bernama Deviantart, disana saya menemukan yang namanya “furry”, salah satu gambar digital yang saya temukan berasal dari seorang “furry artist” dengan alias nama wolfjedisamuel, seorang furry artist yang lebih berpengalaman. Furry, lebih dikenal sebagai hewan “anthropomorphic”, tepatnya hewan yang diberikan personalitas manusia, antara dari fisiknya yang diubah, atau dari sifatnya yang diubah. Sejak saya mengenal “furry”, saya hanya tertarik untuk menggambar “furry”, terutama saya mencoba melatih keahlian saya, dari mencoba menggambar spesies hewan tertentu, dari hiu, kucing, rubah, serigala dan kadal. Selama satu semester itu kebanyakan hanya menghabiskan waktu untuk menggambar “furry”, dari di sekolah hingga di rumah.
Selain “furry” saya juga mencoba sebuah minat baru, yaitu dalam bidang digital, lebih tepatnya saya tertarik untuk membuat wallpaper digital, wallpaper digital yang saya buat sebenarnya sedikit berbeda dengan wallpaper biasanya, aplikasi yang digunakan bernama “SFM”, atau lebih tepatanya “Source Film Maker”, dalam tahap pembuatannya saya menggunakan aset 3D. Saat itu saya sebenarnya masih hanya pemula, maka saya mencoba berlatih sendiri dengan mengeksplorasi semua fitur yang ada di “SFM”, dari itu saya mulai membuat sebuah wallpaper digital, alhasil dalam satu hari saya belajar untuk membuat sebuah “scene” menggunakan beberapa model 3D, kemudian saya memposekan setiap modelnya sesuai keinginan saya sendiri.
Masuknya SMP kelas 9, saya masih tertarik dalam “furry” dan membuat wallpaper digital. Pada semester 1 saya tetap menekuni minat saya dalam menggambar, dalam melatih keahlian dasar saya, dalam anatomi manusia, dan dalam menggambar hewan furry, saya kebanyakan meluangkan waktu di rumah dan kadang di sekolah untuk melatih keahlian saya dalam menggambar hewan furry, sebenarnya dari jenjang kelas 8 hingga kelas 9 teman-teman saya tidak terlalu kenal dengan furry, maka pada semester itu saya mulai mengenalkan dengan furry, sejak momen itu teman-teman saya menjadi lebih kenal dengan objek gambar saya. Minat saya ini sebenarnya biasa saja, tetapi yang berbeda adalah genre gambar yang saya tekuni lumayan langka di negara asal saya, di Indonesia sendiri, dari genre ini sendiri kurang dikenali banyak orang dari yang muda hingga yang tua. Saya memilih topik ini karena saya menyukai hewan dan bentuk anatomi yang digambar sebenarnya lebih menantang daripada menggambar manusia, dari bentuk kepala, kaki, tangan, warna rambut atau pun pola kulit yang suka digambar di hewan “anthropomorphic”, dari spesies hewan yang banyak, jadi saya mencoba untuk eksplorasi semua jenis hewan, ada juga spesies hewannya yang berbeda dengan hewan.
Selain itu saya juga sebagai illustrator “furry” juga mengikuti kursus gambar, dengan begitu saya memutuskan untuk kursus gambar privat di Villa Merah, disana saya belajar terkait “basic” awal dalam dunia menggambar, pada saat itu saya juga ditanyakan terkait objek gambar, saat saya mengenalkan “furry art” kepada guru saya, ia tidak terlalu tahu dengan “furry”, meski pun guru gambar saya tidak tahu terkait “furry”, saya berusaha untuk melatih keahlian saya dalam menggambar “furry” dengan sendiri tanpa bantuan orang lain, selama di tempat kursus gambar, saya belajar terkait antomi manusia ,teknik mengarsir, membuat sketsa ruangan, dan belajar menggambar perspektif.
Masuknya ke dalam minat yang baru. Pada SMP kelas 9 ini saya juga berhasil menemukan sebuah minat yang lumayan berkaitan dengan desain gambar, yaitu dalam pertukangan kayu. Karena berhubungan dengan tugas proyek akhir saya, dimana saya membuat sebuah kotak yang berbahan kayu, kotak ini saya beri nama kotak berpartisi. Sejak itu saat memasuki masa pandemik, saya mulai berlatih, dari berlatih membuat sebuah desain kotak, dilanjut dengan mentor, saya belajar “basic” awal dalam pertukangan kayu, dari memotong kayu, melapisi lem, mengamplas, dan tahap penggabungan dan pemakuan. Sejak itu saya mulai tertarik dalam pertukangan kayu, sebenarnya saya tertarik dengan minat ini dikarenakan saya penasaran dengan tahap desain yang digunakan sebelum membuat produk jadinya, kemudian saya juga tertarik dengan mencoba setiap peralatannya. Yang menginspirasi saya untuk menekuni minat ini sebenarnya tidak ada, saya relatif tertarik ke sisi desainnya saja, dari produk produk mebel yang ada di rumah saya, meski tidak ada tokoh yang menginspirasi saya, saya tetap berminat dalam bidang tersebut.
Selama beberapa bulan ini di masa karantina ini saya belum terlalu meluangkan waktu saya untuk melatih keahlian pertukangan kayu saya, hal ini disebabkan dengan munculnya minat saya dalam desain 3D, berhubungan dengan minat saya dalam membuat wallpaper digital, saya juga tertarik dengan desain 3D, saya kemungkinan juga berusaha menekuni bidang saya sebagai “3D artist”, tetapi minat ini masih dalam tahap pembelajaran, maka dalam beberapa bulan ini saya melatih basik awal dalam membuat model 3D. Saya memilih minat ini dikarenakan berhubungan dengan keahlian menggambar saya, saya memiliki ide untuk menjadi beberapa tokoh “furry” saya menjadi model 3D, sejak itu saya mulai mencoba menggunakan aplikasi “Blender”, yaitu aplikasi untuk “3D modeling”. Inspirator saya sebenar adalah salah satu “3D artist” yang saya temukan di situs Deviantart dengan nama akun petruz3D, tetapi kebanyakan model yang buat adalah model “furry” dengan bentuk tiga dimensi. Yang memotivasi saya adalah dari bentuk detail dan dari kualitias yang dibuat, dari itu saya terinspirasi untuk mencoba melatih keahlian saya dalam dunia 3Dimensi.
Intinya dari kebanyakan minat yang saya sedang tekuni, saya harap bisa terus bertahan dan lebih dikembangkan untuk di KPB untuk ke depannya, saya harap juga agar keahlian gambar “furry” saya juga bisa dikolaborasikan dan lebih dikembangkan untuk proyek di KPB nantinya. Sekian terima kasih dari saya untuk yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca blog saya ini, jika ada komentar atau usulan yang ingin diberikan, ditunggu secepatnya di kolom komentar.
Contoh Furry art: